5.28.2011

Membocengi Anak dengan Motor . . .

.

KENDARAAN roda dua menjadi solusi bagi masyarakat urban di zaman sekarang. Namun jika selalu mengajak buah hati keliling komplek naik sepeda motor, tentu dapat memberikan masalah kesehatan, seperti batuk.

Untuk mengatasi masalah ini Dr M Vinci Ghazali, Sp. A, MM, MBA, ahli gizi dari RS Sahid Sahirman Memorial memberikan penjelasannya.
Perlu diketahui, batuk merupakan salah satu reflex dan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang terhirup. Jadi tidak selalu menandakan suatu masalah pada kesehatan anak.

Penyebab Batuk

1. Polusi

Masuknya zat pencemar yang bersifat kotor (polutan) sebagai akibat kegiatan dari manusia (transportasi, industri, gas buang pabrik) atau proses alam (gunung berapi, kebakaran hutan) yang ditemukan pada saat, tempat dan jumlah yang tidak seharusnya. Polusi udara dari debu jalanan, debu kotoran, partikel yang berasal dari pembakaran serat asbes, biji besi dan asbes yang hancur bisanya berbentuk asap yang masuk ke dalam saluran pernapasan, dapat memicu timbulnya batuk pada anak. Jika dibiarkan dapat mengakibatkan penyakit paru kronis akibat polusi.

2. Zat alergen

Merupakan zat yang bisa menimbulkan alergi, misalnya tepung sari tanaman, bulu binatang, tungau. Respon alergi yang timbul bisa berupa batuk. Biasanya anak sudah punya bakat alergi atau ada riwayat penyakit alergi dari saudara kandung atau orangtuanya.

3. Bahan yang mengiritasi (merusak) paru

Bisa berasal dari asap knalpot, asap pembakaran sampah, asap rokok, obat nyamuk semprot dan bakar. Iritasi kronis dapat juga menyebabkan batuk kronis pada anak dengan segala komplikasinya.

4. Infeksi

Bisa disebabkan karena terhirupnya udara yang mengandung mikroorganisme penyebab infeksi. Dapat dibagi menjadi empat penyebab infeksi utama, yaitu kelompok virus, bakteri, jamur dan protozoa. Salah satu tanda yang membedakan telah terjadinya infeksi adalah timbulnya demam pada anak. Artinya udara yang terhirup mengandung penyebab infeksi atau bisa juga infeksi muncul kemudian, akibat daya tahan paru dan saluran napas menurun akibat tiga faktor di atas.

Waspada Hipotermi

Selain menyebabkan batuk, terpaan angin yang dingin dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menimbulkan hipotermi pada anak - keadaan di mana suhu tubuh di bawah normal (<36,5 derajat Celcius). Pada keadaan ini sistem kekebalan tubuh anak tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga mudah terserang penyakit. Tanda dan gejala yang mudah moms deteksi adalah menciutnya pembuluh darah sehingga anak terlihat pucat. Sebaiknya bonceng anak di belakang, jangan jadikan anak tameng.

Lengkapi Perlengkapan Anak
1. Helm, gunakan yang sesuai SNI dan berfungsi untuk melindungi kepala si kecil jika sampai terjatuh dari motor.

2. Kacamata dan masker, mencegah masuknya partikel polusi ke dalam saluran pernapasan dan mata.

3. Jaket, untuk melindungi baik dari sengatan matahari maupun dinginnya udara.

4. Sepatu dan sarung tangan, jari jemari si kecil sangat rentan apalagi jika sampai terjadi kecelakaan.