Waspada flu babi

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengungkapkan, saat ini hampir semua pulau di Indonesia sudah dimasuki virus influenza A (H1N1) atau flu babi.

Hingga Selasa (14/7), jumlah kasus flu babi di Indonesia mencapai 122 kasus. ”Yang jelas sekarang hampir semua kepulauan telah kemasukan, karena kita tidak bisa menolak turis-turis asing,” kata Menkes di Jakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari vivanews.com.

Di Nusa Tenggara Barat, turis Prancis ditengarai membawa virus ini dan di Nusa Tenggara Timur turis asal Belanda suspect flu babi. ”Insya Allah mudah-mudahan tidak ada yang meninggal karena H1N1, dan yang disangka H1N1 hasil laboratoriumnya, leukositnya tinggi. Biasanya leukositnya rendah kalau H1N1. Jadi Insya Allah kita tetap waspada,” imbuh Menkes.
Suspect dan penderita yang positif flu babi di Indonesia saat ini masih 100 orang. Sedangkan di Malaysia tercatat 700 orang dan Korea Selatan 40 orang. Penderita yang positif namun kondisinya lebih baik sejauh ini tidak dirawat, hanya di karantina sesuai peraturan internasional. Indonesia sendiri sejak 11 Juli sudah mengumumkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus ini. Penyebaran flu babi sangat cepat. Dari 112 orang, per 14 Juli sudah menjadi 122 penderita positif flu babi.
Sementara itu RS dr Sardjito Yogyakarta mendapat tambahan enam suspect flu babi. Mereka terdiri dari dokter rombongan lomba paduan suara, tiga pelajar yang habis bepergian ke Korea Selatan, mahasiswa yang seusai mendampingi warga Korea Selatan di Gunungkidul, dan bocah yang baru pulang dari Thailand. Kini, Sardjito merawat 11 pasien suspect influenza A-H1N1 atau flu babi.
Kepala Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, Rabu (15/7) menjelaskan, tiga pelajar suspect flu babi yang baru pulang dari Korea Selatan adalah anggota rombongan grup vokal Vocalista Angel asal Klaten. Rombongan itu berjumlah 50 orang. Mereka sampai di Bandara Adisutjipto Selasa malam.
Pada bagian lain, pengambilan sampel atau spesimen pasien suspect flu babi yang semula diambil pada hari pertama, keempat dan keenam, berubah menjadi hari pertama, kelima dan ketujuh.
”Jadi yang kemarin dianggap tidak efisien. Berdasarkan temuan-temuan yang ada, kebanyakan hari keempat itu hasilnya positif. Sedangkan hasil hari kelima negatif,” tutur anggota Tim Penanganan Infeksi Khusus RS Hasan Sadikin Bandung, Primal Sudjana. Awalnya pemeriksaan spesimen kasus flu babi sama dengan flu burung yakni pada hari 1, 2, 3 dan 7. Tetapi karena hasilnya mirip, diganti menjadi hari 1, 4 serta 6, dan kini menjadi hari 1, 5 dan 7.
Dibekali tamiflu
Di kawasan Soloraya, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri membekali tamiflu kepada tim kesenian Wonogiri yang melawat ke Singapura. Mereka akan mengikuti Enchanting Indonesia 2009 di Singapura, 17-19 Juli mendatang. ”Tamiflu yang diberikan secukupnya dan diminum apabila ada gejala flu,” kata Kepala DKK Wonogiri, dr Aug Jarot melalui Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, dr Widodo.
Sementara itu, pegawai Unit Bagian Imigrasi Bandara Adi Soemarmo, wajib mengenakan masker ketika berada di wilayah bandara, terutama saat berinteraksi dengan penumpang yang baru tiba dari luar negeri. ”Langkah ini preventif untuk hindari penularan virus (H1N1-red),” kata Kepala Unit Bagian Imigrasi Bandara Adi Soemarmo, Baenullah.

Kasus flu babi di berbagai daerah

Bandung
Dua pasien suspect flu babi masuk RSHS Bandung

Jakarta
Satu kasus di RSPI Sulianti Saroso

Bali
11 Pasien, satu di antaranya meninggal

Medan
Tujuh warga Kota Medan, Sumatra Utara dinyatakan positif terjangkit flu babi, 20 lainnya suspect.

Samarinda
Satu kasus suspect di RSU A Wahab Sjahranie

Yogyakarta
Ditemukan lima kasus dengan sembilan pasien

Padang
Satu kasus meninggal

Semarang
Empat pasien

Mataram
Satu warga Perancis positif

Banten
Delapan warga terjangkit, seorang di antaranya sudah sembuh, dua masih dirawat, dan lima lainnya dalam proses pemulihan.

Luar negeri
Satu WNI terjangkit di Australia, dua atlet di Singapura.

Sumber : Solo Pos