5.05.2009

Rupiah di bawah Rp. 10.500,-

.

Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (4/5) pagi, menembus angka Rp 10.500 per dollar AS akibat aksi beli rupiah oleh pelaku pasar setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi April 2009 deflasi sebesar 0,31 persen.
Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp 10.465-Rp 10.475 per dollar AS dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya, Rp 10.585-Rp 10.595 atau naik 120 poin. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan, laju inflasi April 2009 yang lebih rendah daripada bulan sebelumnya memicu pelaku pasar positif terhadap pergerakan rupiah.

"Pelaku pasar dengan antusias memburu rupiah sehingga mata uang lokal itu terus bergerak hingga menembus angka Rp 10.500 per dollar," katanya.
Sentimen positif pasar itu, menurut dia, diperkirakan akan masih berlanjut hingga penutupan pasar nanti karena melihat aksi beli pasar yang cukup besar. "Kami memperkirakan rupiah akan terus menguat menjauhi angka Rp 10.500 per dollar," ujarnya.
Menurut Edwin Sinaga, kenaikan rupiah diharapkan tidak terlalu cepat karena kurang menguntungkan bagi eksportir. "Boleh saja naik, tetapi kenaikannya tidak terlalu tinggi seperti yang terjadi pada saat ini," ucapnya.
Kenaikan rupiah itu, kata dia, sejalan dengan makin membaiknya kinerja ekonomi Indonesia. Meski ekspor menurun, hal itu terjadi karena permintaan pasar luar negeri cenderung berkurang. "Karena itu, pemerintah berusaha mencari jalan lain dengan mengalihkan ke pasar Eropa Timur yang masih tumbuh meski untuk menuju ke sana tidak mudah," katanya.
Ia mengatakan, tembusnya rupiah di level Rp 10.500 per dollar sudah diperkirakan sebelumnya karena pelaku pasar sudah siap menunggu laporan BPS yang cenderung positif.
"Karena itu, perdagangan di pasar uang saat ini didominasi aksi beli rupiah yang cukup marak," tuturnya.

Sumber : Kompas.com

2 komentar:

anak nelayan mengatakan...

nice inponya ob

Dinoe mengatakan...

Bagus informasinya...

Posting Komentar