3.12.2009

Mengasah Anak Untuk Berprestasi

.


Prestasi anak adalah hasil ciptaan anak tersebut, kita selaku orang tua hanya memberi jalan, kesempatan anak untuk meraih prestasi tersebut. Kita harus mau mendukung prestasi anak, jangan memaksa kehendak kita kepada anak, karena hasilnya tidak akan baik. Beri kebebasan kepada anak untuk memilih, dengan syarat kebebasan yang bertangtungjawab.
Mengembangkan bakat anak untuk meraih prestasi ternyata tidak sulit. Kunci suksesnya, memberi kesempatan kepada mereka untuk mengikuti perlombaan. Segala sesuatu yang berada di sekeliling anak misalnya pengalaman dengan anggota keluarga atau temannya saat bermain atau bisa juga dari buku-buku yang dibaca, atau permainan yang mereka mainkan dapat meningkatkan kemampuan anak agar bakatnya terasah
Terdapat beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan orangtua untuk memaksimalkan bakat anak. Misalnya, jika anak aktif, rancanglah mereka untuk banyak membaca, berkenalan dengan orang-orang baru, gemar mempelajari segala hal, dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan dalam hidup. Dengan demikian, pikiran anak akan berkembang.
Selain itu, anak akan tumbuh sebagai pribadi yang cerdas dan akan lebih banyak tahu, serta kreatif. Di sisi lain, bila anak merupakan tipe anak yang suka duduk diam, banyak menonton TV, menjauhi buku, maka kemampuannya untuk belajar bakal terbatas.

Penelitian memperlihatkan bahwa IQ dapat berubah sebanyak 20 poin sepanjang hidup manusia. Di seluruh dunia mungkin 5 persen dari penduduk digolongkan berbakat. Tetapi tidak semua setuju dengan angka-angka ini.

Sejumlah pendidik menyarankan, dengan mengembangkan pengertian berbakat itu apa, maka dapat dikatakan 60 persen dari penduduk digolongkan sebagai orang berbakat.
Diyakini, sebagian orang percaya bahwa setiap individu memiliki bakat masing-masing. Dengan bakat yang terasah, prestasi pun mudah diraih, memberi pujian bila anak meraih prestasi merupakan salah satu jalan supaya anak bisa lebih berprestasi.
Nah, prestasi muncul saat dia menyebutkan mau jadi apa dirinya kelak, karena itu sebuah harapan. Harapan yang juga dijadikan sebagai acuan untuk menumbuhkan prestasi
jangan pernah memaksakan kehendak anak dalam mengerjakan sesuatu, termasuk mengolah dan mengasah bakat mereka.
Anak yang sering dipaksa oleh orangtuanya, tidak mau mengerjakan apa yang orangtua inginkan.



0 komentar:

Posting Komentar