11.11.2010

Akal-akalan IPO Krakatau Steel

.

Publik mencium modus penipuan di balik skenario harga penawaran perdana (IPO) saham PT Krakatau Steel (KS). Ada kekuatan besar yang memanfaatkan privatisasi KS sebagai modus merampok kekayaan negara.

DPR sudah mengendus adanya dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan secara bersama-sama atau persekongkolan, yakni praktik manipulasi pasar dan insider trading sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Bapepam-LK tidak boleh tinggal diam kalau tidak mau rakyat menduga Bapepam ikut bermain dalam persekongkolan tersebut. Di permukaan, penipuan itu tidak teridentifikasi karena rangkaian proses dan tahap-tahapannya berjalan legal.

Misalnya, bahwa privatisasi itu sudah diagendakan pemerintah sejak jauh hari, dan disetujui DPR. Semua prosesnya pun mengikuti aturan main yang berlaku, termasuk penahapannya, data-data dan mekanisme perhitungan serta formulasi penetapan harga saham IPO.

Data tentang kinerja perusahaan disebut legal karena semuanya berasal dari internal perusahaan yang kemudian diperkuat oleh para analis independen. Aspek legal dari rangkaian proses itu pun pasti bisa dibuktikan.

Namun dalam praktiknya, publik mengendus ada data yang disembunyikan atau disamarkan. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk mengelabui (menipu) publik, khususnya investor. Contohnya, perusahaan yang kinerjanya tak jelas bisa dinyatakan memenuhi syarat dan lolos untuk melakukan IPO. Hal ini bisa terjadi karena data-data yang tampak legal itu sebenarnya hasil main sulap alias manipulatif.

Dari IPO, pemilik perusahaan bisa meraup dana publik. Mau digunakan untuk apa dana publik itu, terserah big boss yang masih mengontrol manajemen perusahaan itu. Berdasarkan pengetahuan publik tentang ”kebiasaan” pemilik perusahaan memanipulasi data itulah, publik kita, dalam beberapa hari terakhir ini, mempertanyakan rendahnya harga IPO saham KS.

Tak hanya bertanya, tapi juga banyak dari kita curiga kalau ada yang coba ”merampok” kekayaan negara dengan memanfaatkan momentum privatisasi saham KS. Sekadar berbagi isu dengan masyarakat, sejak awal November 2010, sudah beredar informasi tentang pihak-pihak yang akan menerima jatah keuntungan dari hasil penggorengan saham KS di pasar sekunder.

Gelembung laba hasil penggorengan itu dikalkulasi mencapai triliunan rupiah. Dan, uang sebanyak itu akan dibagi-bagi ke beberapa kelompok kekuatan politik. Ada sosok sangat powerfull yang minta jatah sampai Rp400 miliar. Siapa saja yang menguasai saham KS dari IPO akan membukukan laba sangat besar di pasar sekunder.

Persoalannya hanya waktu, karena harga saham KS di pasar sekunder pada akhirnya akan jauh lebih tinggi dari harga IPO. Itu sebabnya, banyak kalangan keberatan dengan harga IPO saham KS yang hanya Rp850 per lembar. Sebab, negara sesungguhnya bisa meraih hasil penjualan saham KS yang jauh lebih besar jika harganya bukan Rp850 per lembar.

Wajar jika banyak kalangan menilai harga Rp850 itu sangat tidak pantas alias terlalu murah. Pada triwulan III 2010,KS membukukan laba bersih Rp1,05 triliun. Kinerja KS prospektif sebab total laba bersih itu menunjukkan lonjakan sebesar 112 persen, dibandingkan laba bersih akhir 2009 yang Rp494,67 miliar.

Untuk periode 2010-2011, KS memprogramkan naiknya kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton. Dengan naiknya kapasitas produksi itu, menurut seorang ekonom, nilai pasar KS nantinya menjadi USD588,4 per ton kapasitas produksi. Bandingkan fakta ini dengan rencana investasi Krakatau Posco (KP). Rencananya, KP akan investasi USD2,84 miliar untuk kapasitas 3 juta ton baja.

Nilai buku dari rencana investasi KP itu adalah USD948 per ton rencana produksi. Tetapi, ini baru sekadar rencana KP. Realisasinya belum tentu sama dengan yang dikalkulasikan. Pertanyaan yang sangat mengusik dan layak membuat kita marah adalah bagaimana mungkin nilai pasar KS yang riil itu bisa sangat rendah dibandingkan nilai buku “khayalan” KP?

Dengan pengeplotan harga saham KS sebesar Rp850 per lembar, semua investor yang kebagian jatah saham IPO pasti akan membukukan untung saat saham itu mulai ditransaksikan di pasar sekunder. Mari berandai-andai, katakanlah pada hari pertama di pasar sekunder harga saham KS naik Rp250 per lembar menjadi Rp1.100 sepanjang satu jam pertama perdagangan.

Berarti investor sudah meraih untung Rp250 dari satu lembar saham saja. Kalau seorang investor ritel memiliki satu atau dua lot saham KS (satu lot 500 lembar saham), dia sudah membukukan laba besar saat itu saja. Masalahnya, di pasar perdana atau IPO, akses investor ritel relatif terbatas.

Jatah investor ritel kecil atau hanya mendapatkan sisa. Kalau IPO-nya adalah saham BUMN terkemuka sekelas KS atau bankbank BUMN, investor di pasar perdana biasanya didominasi raksasa-raksasa di bursa saham dan tangan-tangan kekuasaan politik.

Tanpa harus berkonspirasi sekali pun, para investor raksasa itu berlomba-lomba memborong. Mereka akan memanfaatkan jaringan yang telah dibangun untuk sebanyak-banyaknya menguasai saham-saham yang prospektif.

Konspiratif

Selain akal-akalan, saya menduga bahwa harga IPO saham KS Rp850 itu sebagai skenario yang dirancang sebagai konspirasi. Semua elemen dalam konspirasi itu punya tujuan sama, merampok kekayaan negara. Konspirasi antara kekuatan politik dengan para pemburu rente di bursa saham.

Siapa saja mereka? Tentu saja konspirasi itu dirancang oleh semua pihak yang kewenangannya harus dilibatkan dalam proses menyiapkan IPO KS. Mereka merancang dan menyiapkan menyiapkan argumentasi-argumentasi yang masuk akal seputar harga IPO saham KS.

Elemen lain dari konspirasi adalah jaringan investor berskala raksasa yang bertugas memborong saham KS di pasar perdana.Tidak lengkap kalau juga tidak disiapkan instrumen yang akan menggoreng saham KS di pasar sekunder.

Sepanjang pekan lalu saja, di pasar gelap, sudah ada investor yang berani menawar saham KS pada level harga Rp1.100 hingga Rp1.500 per lembar saham. Kesimpulan pertamanya, para investor pemburu saham KS di pasar gelap sudah tahu ke mana saja IPO saham KS didistribusikan.Ini menjadi pembenaran terhadap dugaan adanya konspirasi.

Kedua, dengan penawaran harga sebesar itu di pasar gelap, sudah tergambar gelembung laba dari mereka yang mendapatkan jatah IPO saham KS. Selain itu,harga beli yang diajukan di pasar gelap itu makin menguatkan asumsi bahwasanya harga IPO saham KS yang Rp850 per lembar itu benar-benar jauh di bawah nilai pasar KS yang riil.

Kalau kenaikan harga saham KS di pasar gelap saja sudah setinggi itu, entah berapa besar lagi lonjakan harganya di pasar sekunder. Bisa saja terjadi harga KS di pasar sekunder mencapai dua kali lipat harga IPO.

Kemungkinan itu sangat terbuka, karena akan ada rekayasa corporate action untuk membangun sentimen positif atas saham KS, plus aksi penggorengan. Pokoknya, para pemborong IPO saham KS dipastikan bakal membukukan laba menggunung. Jangan dikira mereka akan menikmati sendirian tumpukan laba yang mencapai triliunan rupiah itu.

Penjatahan dan pendistribusian laba sudah diikat dan dituangkan dalam beberapa perjanjian atau kesepakatan di bawah meja antara para pemborong IPO saham KS dengan oknum regulator bursa saham serta kekuasaan atau kekuatan politik yang menentukan hitam putihnya IPO KS.

Para investor besar itu tak akan bisa memborong saham KS jika mereka tidak mendapatkan akses. Tentu saja akses itu dibuka atau diberikan oleh oknum regulator bursa. Siapa saja pemborong IPO saham KS itu akan dilaporkan regulator bursa kepada sosok-sosok powerfull dari kekuatan politik tertentu yang ingin merampok dari privatisasi KS.

Kalau para investor besar itu coba makan sendiri keuntungannya, akan ada rekayasa untuk menjadikan mereka sosok bermasalah di muka hukum. Itu sebabnya, sudah muncul isu ada sosok sangat powerfull yang minta jatah Rp400 miliar. Jatah itu, sebutan kerennya dinamakan commitment fee.

Sesungguhnya, kekuatan politik itulah yang menentukan jalan dan akhir cerita tentang IPO KS. Fungsi sutradara dijalankan oleh oknum regulator bursa. Mereka yang ditampilkan ke ruang publik untuk mengeliminir kecurigaan publik tak lebih sebagai pemeran pembantu.

Karena masih ingusan, para pemeran pembantu ini berpikir bisa membodohi kita semua dengan argumentasi mereka yang dangkal. Seperti itulah model konspirasinya. Argumentasi Actio Popularis yang dimotori underwriter terkemuka Adler Manurung barangkali memperkuat dugaan saya tentang konspirasi itu.

Actio Popularis mengungkapkan bahwa penetapan pembeli (investor) KS dan jumlah saham yang dialokasikan kepada masing-masing investor dilakukan secara tertutup, sebuah mekanisme yang jelas-jelas mencerminkan ketidakadilan bagi calon pembeli saham lain, utamanya investor ritel.

Seperti diketahui, pekan lalu, Actio Popularis mengeluarkan pernyataan terbuka yang mendesak pembatalan IPO KS. Adler, bersama ekonom sekaliber Sri Edi Swasono dan Kwik Kian Gie, juga mendesak penegak hukum meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam proses persiapan IPO KS.

Kesimpulan saya, kalau IPO KS tetap direalisasikan dengan skenario harga Rp850 per lembar saham, benarlah bahwa kekuasaan itu tak pernah bisa bersih. Selalu saja ada konspirasi untuk menipu rakyat dan merampok kekayaan negara.(*)

Bambang Soesatyo
Anggota Komisi III dan Badan Anggaran DPR RI(Koran SI/Koran SI/ade)

Sumber : Okezone

5 komentar:

Belly Surya Candra Orsa mengatakan...

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)

sewa mobil mengatakan...

info yang bagus

Cepplux tips dan Info mengatakan...

Syay sungguh gak ngerti ... ckck

kawan boleh tukeran link gak ?? saya hrap kawan mau :)
kalo boleh,, komen di blog saya yaw ...
saya tunggu berita baiknya kawan ...

salam kenal cepplux

sewa mobil di surabaya mengatakan...

salam kenal ya gan

sewa mobil di surabaya mengatakan...

makasih infonya

Posting Komentar